Sudahkah Anda Menerima Vaksin Covid-19?
Pandemi covid-19 ini tampaknya belum menuju titik akhir. Sejak adanya mutasi virus ke varian Delta, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah. Sehingga pencanangan vaksinasi yang dimulai sejak awal tahun 2021 yang lalu, semakin gencar di gaungkan. Hingga adanya vaksinasi keliling yang dilakukan. Bahkan pihak TNI pun melaksanakan program vaksinasi di setiap daerah yang rawan termasuk di Jakarta.
Vaksinasi dimulai kepada mereka yang menjadi garda terdepan dalam penangangan wabah ini seperti tenaga kesehatan, TNI/Polri dan petugas pendukungnya, kenudian mereka yang selalu bertemu dengan pelanggan, seperti petugas perbankan, para pengemudi ojek online dan petugas bidang farmasi (apotik). Gelombang berikutnya bagi para pemuka agama, pelayan sosial dan tenaga pengajar/pendidik.
Dan mulai bulan April 2021, gelombang berikutnya adalah para lansia mulai usia 55 tahun. Yang mengalami dampak paling berat ketika terpapar virus covid ini. Dan mulai bulan Mei 2021, vaksinasi mulai diberikan kepada masyarakat umum mulai dari usia 18 tahun sampai usia 54 tahun. Dan saya mendapatkan jadwal di akhir bulan Juni 2021 yang lalu.
Vaksin yang digunakan
Kemudian jenis vaksin yang ada pun beragam. Sesuai dengan ketersediaan stok yang mampu disiapkan oleh produsen. Bahkan ada yang di impor dari luar negeri. Pemerintah memberikan prioritas uji klinis dan ijin edar darurat. Karena wabah ini belum juga dapat ditanggulangi.
Karena itu, mari kita mengenal merk vaksin yang digunakan di negara kita, karena tak kenal maka tak sayang. Saya hanya menjabarkan secara singkat saja, agar kita memahami fungsi dan hasil yang diharapkan setelah mendapatkan vaksin.
Berikut daftar vaksin yang telah digunakan oleh Pemerintah Indonesia:
a. Sinovac
Sinovac menjadi jenis vaksin corona pertama yang digunakan Indonesia. Vaksin ini berasal dari Tiongkok yang telah di tetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebagai salah satu jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk keadaan darurat. Vaksin ini sudah mendapatkan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini mengandung virus SARS-CoV-2 yang telah dimatikan dan telah melewati uji klinis fase III. Sinovac bisa diberikan kepada mereka yang berusia di atas 18 tahun. Dosis yang dianjurkan untuk pemberian vaksin jenis ini yaitu 2 dosis sebanyak 0.5 mililiter (ml) per dosisnya dengan jarak pemberian 14 hari atau 2 minggu. Di Indonesia efikasi untuk vaksin ini sebesar 65,3%. Sedangkan di Turki mencapai 91,25%.
Vaksin asal Negeri Panda ini sudah didistribusikan ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kemenkes mencatat sejak 15 April sampai 8 Juli 2021, dosis vaksin Sinovac yang telah didistribusikan sebanyak 52 juta dosis. Dosis sebanyak itu diberikan kepada kurang lebih 22,13 juta orang. Walaupun terlihat banyak, namun sebenarnya dosis tersebut sangat kurang. Masih banyak masyarakat di daerah yang belum mendapatkan vaksin. Harapannya, jumlah dosis yang ada saat ini dapat dimanfaatkan dengan semakimal mungkin dan dapat digunakan untuk mereka yang masuk dalam daftar prioritas vaksinasi. Efek samping yang disebabkan oleh vaksin ini tergolong ringan. Contohnya, nyeri pada area yang telah disuntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, ada juga yang merasakan lelah, mual, sampai muntah.
b. AstraZeneca
Jenis vaksin covid berikutnya yaitu AstraZeneca yang merupakan vaksin dari Inggris. Vaksin ini diketahui mengandung virus hasil rekayasa genetika dan virus flu yang tidak berbahaya. Berdasarkan hasil pengujian, vasin ini memiliki efikasi mencapai 76% dalam satu kali suntikan. Untuk dosis yang dianjurkan dalam pemberian vaksin ini yaitu dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dengan jarak empat sampai 12 minggu. Vaksin ini cocok diberikan untuk rentang usia di atas 18 tahun hingga diatas 55 tahun.
Hasil uji klinis mengenai vaksin ini diketahui memberikan efek samping yang ringan hingga sedang serta dapat hilang atau sembuh dalam beberapa hari. Efek samping yang biasanya dirasakan yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak pada tempat yang disuntik, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan batuk. Kurang dari 1% penerimanya merasakan pusing, nafsu makan berkurang, sakit perut, pembengkakan kelenjar getah bening, produksi kulit berlebih, kulit terasa gatal, dan munculnya ruam. Walaupun gejalanya lebih banyak, vaksin ini masih aman untuk digunakan. Bahkan Indonesia, pada 10 Juni 2021, telah menerima dosis tambahan vaksin jenis ini sebanyak 1,5 juta dosis. Harapannya, dengan adanya tambahan dosis, proses vaksinasi seluruh lapisan masyarakat yang menjadi prioritas segera terselesaikan.
c. Sinopharm
Jenis vaksin covid berikutnya yaitu Sinopharm. Vaksin ini juga merupakan vaksin covid dari Tiongkok. Sama seperti Sinovac, Sinopharm juga memiliki kandungan virus corona yang sudah dimatikan. Untuk penggunaannya, dua dosis dengan jumlah sebanyak 0.5 ml per dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Di Uni Emirat Arab efikasi vaksin ini sudah mencapai angka 79,34%. Vaksin covid yang bagus ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 85 tahun. Sejauh ini diketahu pemberian vaksin ini aman dengan efek samping yang cukup ringan, seperti rasa sakit pada area yang disuntik, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan muntah-muntah. Vaksin ini sudah masuk ke Indonesia sejak akhir April 2021.
(sumber artikel : Kata Data)
Pengalaman ikut vaksinasi
Ketika mendapatkan giliran mendapatkan vaksin, saya berangkat pagi-pagi sekitar pukul 7.00 wib. Berharap mendapatkan nomor antrian yg kecil. Lokasi vaksin berada di sebuah gedung sekolah dasar negeri di wilayah kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan.
Sesampainya disana, belum ada petugas yg hadir, namun sudah ada orang yang antri berdasarkan bangku yg tersedia. Hingga petugas tiba, ia membagikan lembaran data sekaligus nomor urut antrian, dan seperti biasa, ada saja ibu-ibu yang menyela antrian. Sehingga nomor antrian saya menjadi urutan 25.
Setelah mengisi data, kami mengisi daftar hadir, dan kali ini juga antriannya agak tertib. Dan saya menunggu dipanggil untuk mendapatkan vaksin. Saat itu saya mendapatkan vaksin AstraZeneca, katanya efek samping yang di dapatkan lebih parah dari Sinovac. Tetapi, karena saya sudah mempersiapkan diri dengan sarapan dan tidur yg cukup, saya siap menerima efek samping dari vaksin tersebut.
Selama menunggu, saya mengalami ketegangan, sedikit gugup. Sewaktu dipanggil dan antri untuk di suntik, saya semakin tegang, tidak seperti biasanya. Meskipun berusaha untuk santuy dan menonton cuplikan video yg lucu.
Tiba giliran saya disuntik, sebelumnya saya diukur tekanan darahnya dan ditanyakan apakah sudah pernah terpapar covid-19? Dan memiliki demam atau batuk? Saya menjawab tidak untuk kedua pertanyaan tersebut. Dan benar saja tekanan darah saya 150/80. Meskipun masih dibawah ambang batas vaksin yang 180/120, tetap saja saya kaget. Tegangan darah saya yg normal antara 110/80 atau 120/80. Kalau lebih artinya ada sesuatu, entah kurang tidur 100/70 atau tegang seperti tadi hingga 150/80.
Setelah di suntik, saya menerima 3 buah tablet Paracetamol untuk meringankan jika terjadi demam. Lalu saya menyerahkan bukti vaksin kepada petugas untuk di masukkan ke dalam database. Dan kembali saya menunggu.
Pada hari itu, Smartfren mengadakan Uji Coba 5G Tahap 2 di kantor pusatnya di bilangan Sabang, Jakarta Pusat. Sehngga sambil menunggu saya sempatkan menonton acara tersebut. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca tulisan saya pada tautan ini.
Gokil Max
Sebelumnya Smartfren meluncurkan produk terbarunya yaitu Gokil Max, produk ini memanfaatkan jangkauan mobiitas seorang pelanggan. Jika pelanggan tersebut lebih banyak berada di dalam sebuah kota dan tidak sering berpindah kota atau daerah, maka produk ini adalah pilihan yang sangat tepat. Dengan memberikan 2 jenis kuoata, yaitu Kuota Lokal dan Kuota Nasional. Dimana untuk kuota lokal nilainya lebih besar daripada kuota Nasional. Pembagian ini menguntungkan pengguna yang mager. Apalagi ketika masa PPKM ini, banyak yang #dirumahaja.
Produk Gokil Max bisa di dapatkan di galeri Smartfren terdekat atau bisa pesan melalui daring. Dan untk lebih jelas dalam mengenal produk ini, silahkan membaca tulisan saya disini.Efek samping yang dialami
Dan saat menunggu itu saya membuka aplikasi MySF (dulu MySmartfren), karena ada undian Rejeki WOW tahap 2 yang sedang berlangsung. Setiap hari saya check-in untuk mendapatkan smartpoin. Dan jika selama 7 hari berturut-turut berhasil check-in, maka akan menrima hadiah bonus, disana ada 2 pilihan, Kuota Youtube 1 GB atau 40 Smartpoin. Selain hadiah lainnya jika berhasil mencapai pulau-pulau yang tersedia, mulai dari pulau Perunggu, Perak dan yang terakhir pulau Emas, dan berhak mengikuti undian Hadiah Utamanya.
Masih tahap menunggu, saya membuka sosmed untuk melihat update dari kantor, karena hari itu saya mengambil cuti. Tidak lama nama saya dipanggil dan saya langsung menuju arah pulang. Karena dari pagi saya tidak membawa minum, maka saya langsung menuju mini market terdekat yang jaraknya sekitar 500 meter dengan berjalan kaki.
Jadi sehabis vaksin, langsung gerak badan. Efek sampingnya belum saya rasakan, rasa lapar pun ternyata memang sudah memasuki waktu makan siang sehingga saya anggap wajar, dan tidak merasakan apapun hingga sore harinya.
Menjelang malam, area bekas suntikan mulai terasa nyeri. namun masih tahap ringan. Tetapi hal ini mengganggu waktu saya tidur, karena tidak bisa miring ke kiri. Menjelang jam 02.00 wib, tubuh saya menggigil, padahal tidak sedang hujan. Saya ukur suhu tubuh saya 37.7 derajar Cescius. Masih normal, karena itu saya mencari selimut dan minum obat Paracetamol yang diberikan petugas tadi.
Saya kembali tertidur, dan menjelang pagi selimut sudah tersingkirkan dan rasa menggigil saya sudah hilang, yang tertinggal hanya nyeri di area lengan kiri bekas suntik vaksin. Rasa neyeri ini bertahan meskipun dibantu dengan Paracetamol, hingga hari ke empat setelah suntik vaksin.
Selain keluhan tersebut, saya tidak mengalami hal lainnya, seperti mual, pusing dan lainnya. Karena baru suntikan pertama, dan masa inkubasi pembentukan antibodi adalah 1,5 minggu sejak di suntik, maka dosis kedua dilakukan pada bulan September nanti. Hal ini karena yang dimasukkan adalah virus yg dilemahkan. Saya juga melakukan protokol kesehatan yang cukup ketat sejak awal pandemi lalu, karena tetap bekerja di kantor selama PPKM dan sebelum PPKM Darurat diberlakukan.
Dan saat PPKM Darurat diterapkan, maka kantor memberlakukan para karyawannya bekerja dari rumah. Sehingga hal ini semakin memudahkan kami sekeluarga menjaga dari paparan virus covid-19 ini. Dan protokol kesehatan tetap berlaku dan kami utamakan.
Sambil menunggu vaksinasi berikutnya, saya harapkan para pengunjung blog ini dan pembaca tulisan saya ini, tetaplah ikuti protokol kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah untuk menerima vaksin.
Karena sudah banyak teman-teman dan keluarga mereka yang wafat karena Covid-19 ini, dan tidak mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena keterbatasan tempat, peralatan pendukung seperti ventilator dan tenaga medis.
Ingat pepatah lama yang bisa kita terapkan :
"Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati"
Eddy Mulyono
@ignatiuseddym
Twitter : @sf_community_
FB : Smartfren Community
Komentar
Posting Komentar