Ketika kopi darat alias kopdar tidak dimungkinkan lagi...

Hi, Frens,

Pandemi Covid-19 masih akan berlangsung setidaknya hingga ditemukan vaksin yang benar-benar manjur dan aman bagi kesehatan manusia. Namun sebagai mahluk sosial, kita tidak lepas dengan acara sosial yang bertemu muka dengan manusia lainnya.

Entah dalam bentuk acara reuni, bisnis, permainan olahraga ataupun sekedar minum kopi di sebuah Cafe.
Yang sering kita tuliskan dalam media sosial ajakan untuk bertemu yaitu kopi darat dsingkat kopdar.

Mengenang masa sebelum pandemi, kopdar merupakan sebuah acara yg boleh dinantikan, apalagi yg sedang pdkt, atau sebuah komunitas, dimana saat acara kopdar banyak doorprize yang dibagikan, kadang sebuah ponsel yang baru dirilis, kadang sebuah payung dengan desain terkini.

Penulis saat ini pun tergabung dalam sebuah komunitas pengguna sebuah produk selular, yaitu Smartfren Community. Seperti saya tuliskan diatas, ketika kopdar yang penulis harapkan adalah doorprize-nya. Tetapi masa-masa itu sudah berubah. Istilah kopdar masih belum pas untuk dituliskan kembali. Karena peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku.

Tetapi jangan khawatir, kopdar itu berubah bentuk menjadi kopi udara, dimana kita lakukan pertemuan melalui ponsel ataupun laptop atau PC masing-masing yang terkoneksi ke jaringan internet.
Nah, tetap saja kopi udara ini disediakan doorprize, pastinya. Dan, kali ini penulis sendiri yg membagikan doorprizenya.

Lalu, apa sih media yang digunakan untuk kopi udara?

Ada banyak pilihan, namun yang umum saat ini digunakan adalah aplikasi Zoom. Untuk versi gratis waktunya terbatas maksimal 40 menit. Kemudian ada Google Meet, kali ini digratiskan oleh Google untuk memberikan alternatif dari aplikasi Zoom. Google Meet ini tidak berbatas waktu (selama yg saya alami).

Dan ada lagi Jitsi, dimana layanan ini tidak diperlukan instalasi. Penulis belum menggunakan layanan ini, sehingga tidak bisa memberikan sharing pengalaman tentang layanan ini. Nah untuk itu, silahkan tulis di kolom komentar jika Frens telah menggunakan layanan Jitsi ini. Saya tunggu ya?

Disamping itu, ada aplikasi yg sudah umum kita gunakan yaitu WhatsApp. Bahkan fitur panggilan Video bisa dilakukan lebih dari 3 orang. Mungkin banyak yang masih menggunakan fitur ini, dimana kelemahannya adalah kualitas video yg kurang prima jika dibandingkan dengan aplikasi Zoom atau Google Meet. Selain itu fitur ini hanya sebatas panggilan video, tidak bisa berbagi layar untuk presentasi.

Akhir tulisan, semoga Frens masih tergerak untuk melakukan kopdar alias kopi udara. Nikmati kebersamaan melalui udara, dan pastinya tak terbatas jarak dan waktu. 

Selamat ber-kopdar-ria, Frens!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internetan Happy Bebas Worry

Gambar
Apa yang membuat seseorang nyaman dalam berselancar di dunia maya? Atau betah berlama-lama membuka aplikasi untuk mengobrol? Atau mencari perbandingan barang - barang yang dibutuhkan melalui aplikasi toko online? Atau pemain game online? Tentu dan pasti adalah koneksi internet yang cepat, stabil dan tanpa batas. Ketika lebih banyak di dalam rumah atau WFH/LFH, pilihan utama adalah penyedia layanan internet melalui kabel optik. Dan khususnya di Jakarta sudah banyak pilhannya, tergantung coverage dari penyedia itu sendiri.  Namun, bagaimana ketika kita sering berada diluar rumah atau kantor alias mobile ?   Pertanyaan ini membuka kenangan lama buat saya, karena waktu dulu, tidak ada satupun operator selular yang menawarkan koneksi Unlimited. Tetapi, sebagai pioneer, operator favorit saya yaitu Smartfren , meluncurkan kartu perdana dan paket Unlimited. Sempat juga diawali dengan isitlah True Unlimited, yang tanpa FUP selama 24 jam, namun program tersebut hanya sebagai "godaan"
Baca selengkapnya

Kokreasi Smartfren bersama UN1TY dan Dari Jendela SMP

Gambar
Mendengar kata " Jendela ", angan kita langsung terbayang pada bagian dari sebuah rumah, yang menjadi sumber inspirasi dari berbagai cerita, puisi, tulisan, lirik lagu dan film. Salah satu contoh judul sebuah film drama seri pada tahun 1989 - 1990 yaitu " Jendela Rumah Kita " yang para pemerannya masih ada hingga hari ini, yaitu Dede Yusuf, Desy Ratnasari dan Krisdayanti. Saya menonton film drama tersebut saat masih usia remaja. Dan dari jendela rumah pula, setiap pagi hari, kita bisa menghirup udara segar, meskipun di kota Jakarta, rumah saya cukup banyak tanaman potnya, sehingga tidak terlihat gersang. Terlebih lagi ketika turun hujan, semilir angin dingin menerpa wajah saya. Dan dikala senja, jendela rumah memang wajib ditutup termasuk pintu utama, karena akan ada serangan senja nyamuk-nyamuk yang nakal. Meskipun nyamuknya hanya satu, tetapi dia senantiasa membawa rekan-rekannya, jadi memang harus dihindari dan ditangkal. Seperti saat remaja dulu, saya selalu ber
Baca selengkapnya

Ketika No Drama No Ribet jadi Unlimited

Gambar
Frens, Saya yakin, 65 % pembaca blog saya ini pernah menonton serial drama dari negara Korea. Bahkan sampai tiada hari tanpa nonton drama Korea. Sampai hapal semua pemainnya. Saya juga pernah menonton beberapa judul serial drama tersebut, dan saya akui ada suatu " chemistry " saat menontonya sehingga membuat kita sulit untuk " move on " ke aktifitas harian. Dan itu akan menjadi sesuatu yang membuat ribet banyak pihak termasuk anggota keluarga dirumah. Kok bisa?   Sebab, karena kita asyik masyuk menonton drama, kita bisa lupa akan waktu bahkan pekerjaan penting bisa tertunda. Bersnda gurau dengang anggota keluarga yg lain pun semakin jarang. Sehingga, mereka merasa kita ini biang ribet, ketika diajak becanda, bawaannya serius, diajak pergi selalu menolak bahkan pekerjaan ringan saja bisa sangat malas dikerjakan. Kita gak mau kan seperti itu? Menjadi biang ribet di keluarga? Apalagi putus hubungan dengna dunia nyata. bisa berabe nih, karena akan disebut dengan ODGJ (o
Baca selengkapnya